PENTINGNYA BERCERITA (MENDONGENG) UNTUK PEMBINAAN MORAL ANAK PADA SMP SWASTA CIPTA KARYA MEDAN
Keywords:
bercerita, pembinaan, moral, siswaAbstract
Pembelajaran sastra, guru sering bercerita kepada anak-anak di kelas. Bercerita dapat diartikan dengan penyampaian suatu peristiwa dalam kata-kata, gambar-gambar dan suara-suara yang seringkali disampaikan dengan improviasasi atau penambahan tertentu. Para ahli berpendapat bahwa storytelling (bercerita) merupakan cara yang unik bagi anak dalam mengembangkan pemahamannya, mengembangkan sikap-sikap positif terhadapa orang-orang yang berasal dari daerah lain, ras, maupun agama yang berbeda (Stoyke 2003). Masalah yang sering ditemukan mengapa anak-anak lebih suka bermain game daripada membaca buku cerita atau pelajaran adalah karena pengaruh teknologi yang canggih sehingga mereka lebih suka bermain gadget daripada membaca pelajaran / cerita. Selain itu juga karena kesibukan orangtua yang membiarkan si anak bermain game di rumah. Padahal sebenarnya kecanggihan teknologi dapat mencerdaskan si anak, apabila ada kontrol dari orangtua. Penyuluhan ni dilakukan kepada anak siswa kelas VII A SMP Swasta Cipta Karya yang berada di jl. Selamat No.73-T Medan. Kegiatan siswa belajar dari hari Senin sampai hari Sabtu. Penyesuaian jadwal pelajaran Bahasa Indonesia maka dipilih waktunya pada hari Sabtu, pada jam I dan II dengan topik pentingnya bercerita (mendongeng) untuk pembinaan moral pada anak. Setelah selesai ceramah (bercerita) peserta didik diminta untuk menentukan amanat/pesan yang terdapat dalam cerita tersebut. Hasil penyuluhan dapat diberi beberapa kesimpulan: (1) Peserta didik mampu menyerap apa yang dianjurkan oleh penyuluh, hal ini dapat dilihat dari pertanyaaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, (2) Peserta didik dapat menangkap pesan amanat yang terkandung dalam cerita yang telah mereka dengarkan, dan (3) Para peserta dapat memahami bahwa teknologi yang canggihj/gadget dapat mereka pergunakan untuk membaca cerita di mana saja untuk menambah ilmu pengetahuan mereka.